LIBERNAS.COM,TAKALAR – Pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha umumnya dilangsungkan di lapangan terbuka sebagai bentuk kebersamaan dan kekhusyukan ibadah. Namun, pemandangan berbeda terlihat setiap tahun di Desa Bontomanai, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, di mana warga setempat justru menjadikan jalanan sebagai tempat pelaksanaan shalat Id.
Ini sudah jadi Tradisi unik ini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Alih-alih berkumpul di lapangan, masyarakat Desa Bontomanai setiap tahunnya menutup sebagian ruas jalan desa untuk digunakan sebagai area shalat Id.
Padahal, Desa Bontomanai secara geografis memiliki lahan yang luas membentang sejauh mata memandang. Potensi untuk membangun lapangan khusus sangat terbuka, Ditambah Dana Desa yang milyaran namun hingga kini belum juga terwujud. Ketiadaan fasilitas ini menjadi sorotan warga yang setiap tahun harus beradaptasi dengan kondisi terbatas.
Menariknya, pengadaan lapangan untuk kegiatan keagamaan dan sosial selalu menjadi bagian dari visi misi para calon kepala desa setiap musim pemilihan. Namun, setelah terpilih, janji tersebut sering kali hanya tinggal janji. Warga pun mulai mempertanyakan keseriusan pemerintah desa dalam merealisasikan komitmen pembangunan yang inklusif.
Warga berharap tradisi shalat Id di jalanan ini suatu saat bisa berubah menjadi pelaksanaan di lapangan yang lebih representatif dan nyaman. Mereka juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam merealisasikan infrastruktur keagamaan yang layak sebagai bagian dari pelayanan publik.
(*)