LIBERNAS.COM, TAKALAR — Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, digelar secara virtual dan terpusat di Kalimantan Barat. Untuk wilayah Sulawesi Selatan, Polda Sulsel melaksanakan kegiatan ini di Dusun Bontobila, Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar—wilayah binaan Polsek Marbo, pada Kamis (5/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis nasional dalam rangka mewujudkan swasembada pangan. Sekitar 200 peserta hadir dalam acara ini, terdiri dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan perwakilan sektor swasta. Partisipasi yang luas ini mencerminkan komitmen bersama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Sejumlah tokoh penting turut hadir, di antaranya Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyato, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Drs. Rudi Hartono, Ketua DPD Provinsi Sulsel Hj. Rachmawati Dewi, serta perwakilan dari Kejaksaan Tinggi, Dinas Pertanian Provinsi, pemerintah daerah Takalar, dan mitra swasta seperti Direktur PT Charoen Pokphand, Tjiu Thomas Efendi. Kolaborasi lintas sektor ini memperkuat pondasi program ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh pihak, terutama Polri, dalam mendukung ketahanan pangan. Ia menegaskan bahwa Indonesia kini telah mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, dan optimis bahwa pada tahun 2026, Indonesia tidak hanya mandiri, tetapi juga akan menjadi pengekspor jagung. “Bukan untuk menyombongkan diri, tapi kita patut berbesar hati melihat capaian ini,” ujar Presiden.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs. Rudi Hartono, dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa Polda Sulsel saat ini membina 1.711 kelompok tani. Ia menyampaikan aspirasi para petani binaan yang masih membutuhkan dukungan berupa alat pengering dan pemipil jagung. Menurutnya, dua alat ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Polda Sulsel pun berkomitmen untuk terus mendukung keberhasilan program ketahanan pangan nasional.
Kegiatan panen raya ini menjadi momentum penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian pangan. Pemerintah berharap sinergi antara pemerintah, TNI-Polri, swasta, dan masyarakat dapat terus diperkuat guna menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia yang berdaulat dan berkelanjutan.
(Tojeng)