LIBERNAS.COM, TAKALAR – Kabupaten Takalar kembali menunjukkan potensi besar dari kekayaan sumber daya alamnya. Salah satunya adalah komoditas perikanan yang kian menjanjikan, seperti kepiting bakao yang kini menjadi primadona baru masyarakat pesisir. Keberlimpahan hasil laut ini memberikan peluang besar dalam mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat jika dibudidayakan secara berkelanjutan.
Kepiting bakao atau kepiting bakau dikenal memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Hal ini terbukti dengan temuan satu ekor kepiting seberat 1,7 kilogram yang dijual seharga Rp560.000. Harga fantastis ini menjadi perhatian tersendiri di pasar tradisional Lengkese, tempat Daeng Talli, pedagang kepiting lokal, biasa membeli hasil tangkapan nelayan dan masyarakat sekitar.
Kondisi ini menunjukkan potensi besar sektor perikanan jika dikelola dengan baik. Dukungan dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Perikanan dan Kelautan, menjadi penting dalam melakukan pembinaan dan pengembangan budidaya kepiting bakao agar terus tumbuh dan berkelanjutan. Dengan pembinaan yang tepat, masyarakat pesisir dapat lebih mandiri secara ekonomi.
Daeng Talli menyampaikan bahwa kepiting yang ia beli adalah hasil tangkapan masyarakat lokal yang setiap hari berburu .
“Kepiting besar sepeti ini bukti bahwa kita masyarakat Takalar mampu membudidayakan , bayangkan bisa jadi rejeki besar. Pasarannya bagus, pembeli banyak dari luar negeri juga,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dg Mangung, salah satu warga yang membudidayakan, menyatakan kegembiraannya atas harga jual yang tinggi. “Kami selaku masyarakat tentunya merasa senang dengan harga kepiting yang begitu menjanjikan, selalu menjadi semangat bagi kami membudidayakan kepiting,” katanya, Minggu (25/5/2025). Ke depannya, masyarakat berharap ada perhatian berkelanjutan dari pemerintah agar potensi ini bisa terus berkembang.
( tojeng)
