Peringatan Hari Jadi ke-162, Bupati Jeneponto Paparkan Capaian dan Tantangan Pembangunan Daerah

Berita, Daerah, Nasional55 Dilihat

JENEPONTOLIBERNAS.COM | Pemerintah Kabupaten Jeneponto memperingati Hari Jadi ke-162 yang jatuh pada 1 Mei 2025 dengan semangat refleksi dan optimisme pembangunan.

Dalam upacara yang digelar di halaman Kantor Bupati, Jl. Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Bupati Jeneponto Paris Yasir menyampaikan sejumlah capaian pembangunan daerah serta tantangan yang masih dihadapi.

Dalam sambutannya, Paris Yasir menyoroti peningkatan signifikan dalam beberapa indikator makro pembangunan.

Tingkat kemiskinan pada tahun 2024 tercatat sebesar 11,82%, turun sebesar 1,24 poin dari tahun sebelumnya, menjadikannya penurunan tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Pertumbuhan ekonomi daerah juga menunjukkan kinerja impresif, mencapai 6,03% pada 2024, jauh melampaui angka 1,90% pada tahun 2023. Dengan capaian ini, Jeneponto menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jeneponto telah mencapai angka 69,45 poin, mendekati kategori IPM tinggi. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 2,47%, lebih rendah dibanding rata-rata TPT provinsi dan nasional.

“Gini rasio kami juga mengalami perbaikan, dari 0,340 pada tahun sebelumnya menjadi 0,304 pada tahun 2024,” tambah Paris Yasir.

Namun demikian, Bupati juga menyoroti beberapa permasalahan serius yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah. Salah satunya adalah angka prevalensi stunting yang masih tinggi.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting di Jeneponto mencapai 36,3%, meskipun telah menurun dari 39,8% pada tahun sebelumnya.

“Sementara untuk data tahun 2024 dari Kementerian Kesehatan belum dirilis, data e-PPGBM yang dihimpun oleh kader posyandu menunjukkan angka stunting sebesar 14,3%,” ungkapnya.

Paris juga menyinggung dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian, khususnya gangguan pada ketersediaan air.

Ia menyebut bahwa meskipun Bendungan Karelloe telah beroperasi sejak 2021 dan berpotensi mengairi 10.000 hektare sawah, kerusakan saluran irigasi menyebabkan hanya sekitar 7.000 hektare yang bisa diairi.

“Kami telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang. Insyaallah, melalui Inpres No. 2 Tahun 2025, jaringan irigasi akan segera diperbaiki untuk mendukung swasembada pangan,” jelas Paris.

Permasalahan lain yang menjadi perhatian adalah tingginya angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Jeneponto.

Saat ini, terdapat sekitar 3.000 anak dan dewasa yang tidak bersekolah, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti ekonomi, pernikahan dini, dan kendala mentalitas.

Di akhir sambutannya, Paris Yasir menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, atas komitmennya dalam mendukung pembangunan pertanian di Jeneponto melalui pembangunan dua embung baru.

“Kami berharap pembangunan embung ini dapat meningkatkan produksi pangan dan mohon dukungan alokasi bantuan keuangan untuk sektor pertanian di daerah yang kita cintai ini,” pungkasnya.(Muh Ikbal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *