JENEPONTO – LIBERNAS.COM | Rapat koordinasi serapan gabah musim tanam rendengan 2024–2025 dan sosialisasi klaster pertanian modern yang digelar di ruang rapat Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Kamis (10/4/2025), berlangsung cukup tegang.
Acara yang dihadiri oleh Bupati Jeneponto H. Paris Yasir, Wakil Bupati Islam Iskandar, Dandim 1425 Jeneponto, Kapolres Jeneponto, Ketua Komisi II DPRD Jeneponto, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Bulog, perwakilan PT Maxxi, serta seluruh ketua kelompok tani se-Kabupaten Jeneponto ini awalnya berjalan lancar.
Namun, suasana mulai memanas saat perwakilan Bulog mendapat rentetan pertanyaan kritis dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD, pemuda Tamalatea, dan para ketua kelompok tani.
Mereka mempertanyakan komitmen Bulog dalam menyerap gabah petani lokal serta menyoroti lambannya realisasi penyerapan yang dinilai merugikan petani.
Beberapa kelompok tani mengeluhkan rendahnya harga beli gabah dan menuntut Bulog lebih proaktif dalam membeli hasil panen musim rendengan ini.
Ketua Komisi II DPRD Jeneponto bahkan menegaskan perlunya Bulog meningkatkan transparansi dan mempercepat serapan gabah agar kesejahteraan petani bisa lebih terjamin.
Bupati Paris Yasir dalam arahannya meminta semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi bersama.
Ia menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, Bulog, dan para petani demi stabilitas harga pangan dan keberhasilan program pertanian modern di Jeneponto.
Rapat kemudian dilanjutkan dengan pembahasan sosialisasi klaster pertanian modern, yang diharapkan menjadi jawaban atas berbagai tantangan dalam sektor pertanian di daerah tersebut.(Muh Ikbal)