Lansia Sebatang Kara di Jeneponto Butuh Uluran Tangan Pemerintah dan Para Dermawan

Berita, Daerah, Nasional193 Dilihat

JENEPONTO – LIBERNAS.COM | Di usia senjanya, Mahasong Dg Tawang (85) harus bertahan hidup dalam kondisi yang memilukan. Lansia sebatang kara ini tinggal di sebuah rumah yang terbilang tidak layak di Lingkungan Maccini Baji, Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/3/2025).

Rumah yang menjadi tempat berteduhnya bukanlah bangunan yang layak disebut tempat tinggal. Dinding dan atapnya terbuat dari seng bekas yang sudah lapuk, menyebabkan suhu di dalam rumah menyengat saat siang hari dan bocor ketika hujan turun.

Tanpa pilihan lain, Mahasong kerap berteduh di kolong rumah untuk menghindari panas yang menyiksa.

Mahasong telah tinggal di rumah tersebut selama bertahun-tahun, Setelah istrinya meninggal sekitar 10 tahun lalu, ia menjalani hidup seorang diri tanpa ada sanak saudara yang mendampinginya.

Keterbatasan fisik membuatnya tidak bisa lagi mencari nafkah, sehingga ia hanya bisa bergantung pada bantuan tetangga untuk bertahan hidup.

“Mahasong sudah lama hidup seperti ini. Kami para tetangga hanya bisa membantu sebisanya. Makan pun ia dapat dari pemberian warga,” ungkap Rappung dg Ngalle salah satu tetangganya, kepada libernas.com, Sabtu (8/3/2025).

Ironisnya, rumah yang ditempati Mahasong saat ini pun merupakan hasil gotong royong warga sekitar.

Yang lebih menyedihkan, di tengah penderitaannya, Mahasong mengaku tak pernah menerima bantuan Lansia. Kalau bantuan beras kadang dapat kadang tidak, kalau Bantuan Sosial Tunai (BST), itu tidak pernah ia rasakan.

“Sejak dulu, tidak pernah ada bantuan dari pemerintah. Saya hanya hidup dari belas kasihan tetangga,” ucapnya lirih.

Lebih dari sekadar kelaparan, Mahasong juga dihantui ketakutan bahwa rumah reyot yang ditinggalinya akan roboh sewaktu-waktu. Tanpa perhatian dan bantuan yang layak, hari-harinya terus bergulir dalam ketidakpastian.

Warga setempat berharap ada perhatian serius dari pemerintah maupun para dermawan untuk membantu Mahasong, baik melalui pembangunan rumah yang layak maupun bantuan sosial lainnya.

“Harapan kami sederhana, agar pemerintah tidak menutup mata dan segera memberikan bantuan. Jangan sampai ada kejadian yang lebih buruk baru ada tindakan,” ujar rappung

Kisah Mahasong Dg Tawang adalah potret buram ketimpangan sosial yang masih terjadi di negeri ini. Di tengah berbagai program bantuan sosial yang terus dikampanyekan, masih ada warga lanjut usia yang luput dari perhatian.(Muh Ikbal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *