LIBERNAS.COM,TAKALAR – Tak terasa, sudah sepuluh hari berlalu sejak kepergianmu. Kami, para sahabat dan seluruh orang yang mengenalmu, masih merasa kehilangan atas perpisahanmu dengan Sang Khalik. Kehadiranmu yang penuh dedikasi, senyum, dan kebaikan hati seakan tak bisa tergantikan. Kehilanganmu meninggalkan luka yang dalam, namun kami juga tahu bahwa perjalanan hidupmu telah selesai dengan penuh makna.
Orang-orang memanggilmu dengan berbagai sebutan yang penuh penghormatan, seperti Kanda Nai, Daeng Nai, Boska, dan Kak Aco. Sebutan-sebutan itu adalah bukti dari rasa hormat dan penghargaan yang diberikan orang kepadamu atas kebaikan dan kontribusimu yang luar biasa. Meski nama aslimu adalah Muh. Arfit Abdullah, SH, namun setiap panggilan itu mengingatkan kami pada peran pentingmu dalam setiap langkah yang kami jalani.
Karya-karyamu begitu banyak dirasakan manfaatnya oleh kami semua. “Naciniki mata,” sebuah ungkapan yang menjadi simbol perjuanganmu dalam memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Mulai dari pembangunan jalanan yang memudahkan akses, sumur bor yang membantu kehidupan banyak keluarga, hingga perbaikan sekolah yang memberikan ruang lebih baik untuk belajar dan berkembang. Semua itu adalah warisan yang tidak akan pernah kami lupakan.
Setiap karya yang kamu ciptakan akan tetap hidup dan berguna untuk banyak orang. Kami yang masih diberi kesempatan hidup akan selalu mengenangmu, Daengku. Setiap langkah yang kami ambil, akan selalu terinspirasi oleh perjuanganmu yang tanpa henti demi kebaikan bersama.
Nama dan jasa-jasamu akan terus kami kenang, dan semangatmu akan terus menginspirasi kami dalam setiap tindakan. Kami tahu, meski tubuhmu telah tiada, semangatmu akan selalu hidup dalam setiap karya yang telah kamu tinggalkan. Kami akan terus melanjutkan perjuanganmu, membawa nama baikmu di tengah masyarakat.
Selamat jalan, Daengku Dg Nai. Karyamu akan selalu kami kenang dan kami akan terus menjaga dan melanjutkan apa yang telah kamu mulai. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahmu, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Namamu akan abadi di hati kami, sahabat-sahabatmu yang selalu mengenangmu.
(Tojengji)
